Rabu, 15 Oktober 2014

PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG


A.    Pembelajaran langsung
Model pembelajaran langsung menurut Arends (Trianto, 2011 : 29) adalah “Salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah”. Sejalan dengan Widaningsih, Dedeh (2010:150) bahwa pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan mengenai bagaimana orang melakukan sesuatu, sedangkan pengetahuan deklaratif, yaitu pengetahuan tentang sesuatu.
Proses pembelajaran langsung merupakan proses pendidikan di mana dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, siswa mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik dengan berinteraksi secara langsung dengan sumber belajar. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan dalam bentuk kegiatan-kegiatan belajar seperti: mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, menganalisis, hingga mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Di dalam proses pembelajaran langsung akan dihasilkan pengetahuan (aspek kognitif) dan keterampilan langsung (psikomotor) atau yang disebut dengan instructional effect.
Widaningsih, Dedeh (2010:151)
 Ciri-ciri Pengajaran Langsung adalah sebagai berikut :
    1. Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasil belajar.
    2. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran.
    3. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung berlangsung dan berhasilnya pengajaran.
Pembelajaran langsung memiliki pola urutan kegiatan yang sistematis untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh guru atau peserta didik, agar pembelajaran langsung tersebut terlaksana dengan baik. Menurut Kardi & Nur (Trianto 2011:31) fase-fase pada model pembelajaran langsung dapat dilihat pada Tabel 2.4:
Tabel 2.4
Fase dan Peran Guru dalam Model Pembelajaran Langsung
No
Fase
Peran Guru
1
Menyampaikan Tujuan Pembelajaran dan mempersiapkan siswa
Menjelaskan Tujuan, Materi Prasyarat, memotivasi siswa, dan mempersiapkan siswa
2
Mendemonstrasikan Pengetahuan dan Keterampilan
Mendemonstrasikan keterampilan atau menyajikan informasi tahap demi tahap
3
Membimbing Pelatihan
Guru memberi latihan terbimbing
4
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Mengecek kemampuan siswa dan memberikan umpan balik
5
Memberikan latihan dan penerapan konsep
Mempersiapkan latihan untuk siswa dengan menerapkan konsep yang dipelajari pada kehidupan sehari-hari.

B.     Pembelajaran tidak langsung
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat.
Teknik utama dalam mengaplikasikan model pembelajaran pengajaran tidak langsung adalah apa yang diistilahkan oleh Roger sebagai Non-directive Interview atau wawancara tanpa menggurui, yaitu wawancara tatap muka antara guru dan siswa.
Kunci utama keberhasilan dalam menerapkan model ini adalah kemitraan antara guru dan siswa. Menurut Rogers, iklim wawancara yang dilakukan oleh guru harus memenuhi empat syarat yaitu:
1.      Guru harus mampu menunjukkan kehangatan dan tanggap atas masalah yang dihadapi siswa dan memperlakukannya sebagaimana layaknya manusia,
2.       Guru harus mampu membuat siswa dapat mengekspresikan perasaanya tanpa tekanan dengan cara tidak memberikan penilaian (mencap salah atau mencap buruk),
3.       Siswa harus bebas mengekspresikan secara simbolis perasaanya, dan
4.      proses konseling (wawancara) harus bebas dari tekanan;

Model Pembelajaran Pengajaran Tidak Langsung (tanpa menggurui) bisa digunakan untuk berbagai situasi masalah, yaitu :
a)      Pribadi
Dalam masalah pribadi, siswa menggali perasaannya tentang dirinya.
b)      Sosial
Dalam masalah sosial, ia menggali perasaannya tentang hubungannya dengan orang lain dan menggali bagaimana perasaan tentang dirinya tersebut berpengaruh terhadap orang lain.
c)      Akademik
Dalam masalah akademik, ia menggali perasaannya   tentang kompetensi dan minatnya.
Kelebihan Model Pembelajaran ini adalah:
1.      Mendorong ketertarikan dan keingintahuan peserta didik,
2.      Menciptakan alternatif dan menyelesaikan masalah,
3.      Mendorong kreativitas dan pengembangan keterampilan interpersonal dan kemampuan yang lain,
4.       Pemahaman yang lebih baik,
5.      Mengekspresikan pemahaman.

1 komentar: