A. Pembelajaran langsung
Model
pembelajaran langsung menurut Arends (Trianto, 2011 : 29) adalah “Salah satu
pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa
yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang
terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang
bertahap, selangkah demi selangkah”. Sejalan dengan Widaningsih, Dedeh
(2010:150) bahwa pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan mengenai bagaimana
orang melakukan sesuatu, sedangkan pengetahuan deklaratif, yaitu pengetahuan
tentang sesuatu.
Proses
pembelajaran langsung merupakan proses pendidikan di mana dalam kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru, siswa mengembangkan pengetahuan,
kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik dengan berinteraksi secara
langsung dengan sumber belajar. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta
didik melakukan kegiatan dalam bentuk kegiatan-kegiatan belajar seperti:
mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, menganalisis, hingga
mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Di dalam
proses pembelajaran langsung akan dihasilkan pengetahuan (aspek kognitif) dan
keterampilan langsung (psikomotor) atau yang disebut dengan instructional
effect.
Widaningsih,
Dedeh (2010:151)
Ciri-ciri Pengajaran Langsung adalah sebagai
berikut :
- Adanya tujuan pembelajaran dan
prosedur penilaian hasil belajar.
- Sintaks atau pola keseluruhan
dan alur kegiatan pembelajaran.
- Sistem pengelolaan dan
lingkungan belajar yang mendukung berlangsung dan berhasilnya pengajaran.
Pembelajaran
langsung memiliki pola urutan kegiatan yang sistematis untuk mengetahui
kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh guru atau peserta didik, agar
pembelajaran langsung tersebut terlaksana dengan baik. Menurut Kardi & Nur
(Trianto 2011:31) fase-fase pada model pembelajaran langsung dapat dilihat pada
Tabel 2.4:
Tabel 2.4
Fase dan Peran Guru dalam Model Pembelajaran Langsung
No
|
Fase
|
Peran Guru
|
1
|
Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
dan mempersiapkan siswa
|
Menjelaskan Tujuan, Materi
Prasyarat, memotivasi siswa, dan mempersiapkan siswa
|
2
|
Mendemonstrasikan Pengetahuan dan
Keterampilan
|
Mendemonstrasikan keterampilan
atau menyajikan informasi tahap demi tahap
|
3
|
Membimbing Pelatihan
|
Guru memberi latihan terbimbing
|
4
|
Mengecek pemahaman dan memberikan
umpan balik
|
Mengecek kemampuan siswa dan
memberikan umpan balik
|
5
|
Memberikan latihan dan penerapan
konsep
|
Mempersiapkan latihan untuk siswa
dengan menerapkan konsep yang dipelajari pada kehidupan sehari-hari.
|
B. Pembelajaran tidak langsung
Pembelajaran tidak langsung adalah
proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak
dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan
sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran
tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku
dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di
kelas, sekolah, dan masyarakat.
Teknik utama dalam mengaplikasikan model pembelajaran pengajaran tidak
langsung adalah apa yang diistilahkan oleh Roger sebagai Non-directive Interview atau wawancara tanpa menggurui, yaitu wawancara tatap muka
antara guru dan siswa.
Kunci utama keberhasilan dalam menerapkan model ini adalah kemitraan antara guru dan siswa. Menurut Rogers, iklim wawancara
yang dilakukan oleh guru harus memenuhi
empat syarat yaitu:
1. Guru
harus mampu menunjukkan kehangatan dan tanggap atas masalah yang dihadapi siswa
dan memperlakukannya sebagaimana layaknya manusia,
2. Guru harus mampu membuat siswa
dapat mengekspresikan perasaanya tanpa tekanan dengan cara tidak memberikan
penilaian (mencap salah atau mencap buruk),
3. Siswa harus bebas mengekspresikan
secara simbolis perasaanya, dan
4. proses
konseling (wawancara) harus bebas dari tekanan;
Model Pembelajaran Pengajaran
Tidak Langsung (tanpa menggurui) bisa digunakan untuk berbagai situasi masalah, yaitu :
a)
Pribadi
Dalam masalah pribadi, siswa menggali perasaannya
tentang dirinya.
b)
Sosial
Dalam masalah sosial, ia menggali perasaannya
tentang hubungannya dengan orang lain dan menggali bagaimana perasaan tentang
dirinya tersebut berpengaruh terhadap orang lain.
c) Akademik
Dalam masalah akademik, ia
menggali perasaannya tentang
kompetensi dan minatnya.
Kelebihan Model Pembelajaran ini adalah:
1.
Mendorong
ketertarikan dan keingintahuan peserta didik,
2.
Menciptakan
alternatif dan menyelesaikan masalah,
3.
Mendorong
kreativitas dan pengembangan keterampilan interpersonal dan kemampuan yang lain,
4.
Pemahaman yang lebih baik,
5.
Mengekspresikan
pemahaman.