1. Konsep
evaluation
Beberapa pengertian menurut para
pakar diantaranya :
a. Menurut (Mehrens dan Lehman, 1978)
dalam Ngalim Purwanto mendefenisikan evaluasi dalam arti luas sebagai suatu
proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat
diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.
b. Menurut kamus Oxford Advanced
Learner’s Dictionary Of Current English (AS Hornby, 1986), evaluasi adalah to
find out, decide the amaunt or value. Yang artinya suatu upaya untuk
menentukan nilai atau jumlah.
c. Menurut Suchman, 1961 dalam
Anderson, 1975 sebagaimana yang dikutip Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin
Abdul Jabar menuliskan evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang
telah dicapai eberapa kegiatan yang telah direncanakan untuk mendukung
tercapainya tujuan.
d. Menurut Joint Committee on
Standards For Educational Evaluation (1994) dalam Stufflebeam and
Shinkfield mengungkapkan bahwa “ evaluation is the systematic assessment of
the wort or merit of an object”. Kemudian Anas Sujidono juga memberikan
pengertian evaluasi sebagai suatu kegiatan atau proses untuk menilai sesuatu.
Dari defenisi diatas dapat
disimpulakan bahwa evaluasi merupakan suatu proses atau
kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana dengan menggunakan
beberapa metode tertentu untuk mengukur dan menilai suatu program atau kegiatan
dalam rangka mencapai suatu tujuan.
2. Konsep
assesmen
Beberapa pengertian menurut para
pakar diantaranya :
a. Menurut Anas Sudijono mengartikan measurement
atau pengukuran sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengukur sesuatu.
Mengukur pada haikatnya adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar
ukuran tertentu.
b. Menurut Kerlinger (1996 : 687) dalam
Purwanto, pengukuran (measurement) adalah membandingkan sesuatu yang diukur
dengan alat ukurnya dan kemudian menerakan angka menurut sistem aturan
tertentu.
c. Menurut Zaenal Arifin pengukuran
adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu.
Dari pengertian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa, measurement atau pengukuran merupakan suatu
kegiatan membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu untuk mendapatkan nilai
atau akurasi suatu objek. Pengukuran dalam praktiknya lebih bersifat
kuantitatif.
3. Konsep
Measurement
Beberapa pengertian menurut para
pakar diantaranya :
a. Menurut Anas Sudijono mengartikan measurement
atau pengukuran sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengukur sesuatu.
Mengukur pada haikatnya adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar
ukuran tertentu.
b. Menurut Kerlinger (1996 : 687) dalam
Purwanto, pengukuran (measurement) adalah membandingkan sesuatu yang diukur
dengan alat ukurnya dan kemudian menerakan angka menurut sistem aturan
tertentu.
pengertian diatas maka dapat disimpulkan
bahwa, measurement atau pengukuran merupakan suatu kegiatan
membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu untuk mendapatkan nilai atau
akurasi suatu objek. Pengukuran dalam praktiknya lebih bersifat kuantitatif.
4. Konsep
test
Tes
merupakan bagian tersempit dari penilaian. Menurut Djemari (2008:67) menyatakan
bahwa tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang
secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau
pertanyaan. Menurut Webster’s Collegiate, tes adalah serangkaian pertanyaan
atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan, intelegensia, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok (Arikunto, 1998: 29).
Dengan demikian, tes
adalah sekumpulan butir yang merupakan sampel dari populasi butir mengukur
perilaku tertentu baik berupa keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, bakat dan
sebagainya dimana dalam penyelenggaraannya siswa didorong untuk memberikan
penampilan maksimalnya. Adapun bentuk tes yang digunakan dilembaga pendidikan
dilihat dari sistem penskorannya dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:
a. Tes
objektif, bahwa siapa saja yang memeriksa lembaran jawaban tes akan
menghasilkan skor yang sama. Skor tes ditentukan oleh jawaban yang diberikan
oleh peserta tes.
b. Tes
subjektif, yaitu tes yang penskorannya dipengaruhi oleh pemberi skor. Jawaban
yang sama akan memiliki nilai yang berbeda oleh pemberi skor yang berlainan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar