Senin, 13 Oktober 2014

KONSEP EVALUATION, KONSEP ASSESMENT, KONSEP MEASUREMENT DAN KONSEP TEST




1.      Konsep evaluation
Beberapa pengertian menurut para pakar diantaranya :
a.       Menurut (Mehrens dan Lehman, 1978) dalam Ngalim Purwanto mendefenisikan evaluasi dalam arti luas sebagai suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.
b.      Menurut kamus Oxford Advanced Learner’s Dictionary Of Current English (AS Hornby, 1986), evaluasi adalah to find out, decide the amaunt or value. Yang artinya suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah.
c.       Menurut Suchman, 1961 dalam Anderson, 1975 sebagaimana yang dikutip Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul Jabar menuliskan evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai eberapa kegiatan yang telah direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.
d.      Menurut Joint Committee on Standards For Educational Evaluation (1994) dalam Stufflebeam and Shinkfield mengungkapkan bahwa “ evaluation is the systematic assessment of the wort or merit of an object”. Kemudian Anas Sujidono juga memberikan pengertian evaluasi sebagai suatu kegiatan atau proses untuk menilai sesuatu.
Dari defenisi diatas dapat  disimpulakan bahwa evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana dengan menggunakan beberapa metode tertentu untuk mengukur dan menilai suatu program atau kegiatan dalam rangka mencapai suatu tujuan.


2.      Konsep assesmen
Beberapa pengertian menurut para pakar diantaranya :
a.       Menurut Anas Sudijono mengartikan measurement atau pengukuran sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengukur sesuatu. Mengukur pada haikatnya adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu.
b.      Menurut Kerlinger (1996 : 687) dalam Purwanto, pengukuran (measurement) adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan alat ukurnya dan kemudian menerakan angka menurut sistem aturan tertentu.
c.       Menurut Zaenal Arifin pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu.
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa, measurement atau pengukuran merupakan suatu kegiatan membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu untuk mendapatkan nilai atau akurasi suatu objek. Pengukuran dalam praktiknya lebih bersifat kuantitatif.


3.      Konsep Measurement
Beberapa pengertian menurut para pakar diantaranya :
a.       Menurut Anas Sudijono mengartikan measurement atau pengukuran sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengukur sesuatu. Mengukur pada haikatnya adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu.
b.      Menurut Kerlinger (1996 : 687) dalam Purwanto, pengukuran (measurement) adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan alat ukurnya dan kemudian menerakan angka menurut sistem aturan tertentu.
 pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa, measurement atau pengukuran merupakan suatu kegiatan membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu untuk mendapatkan nilai atau akurasi suatu objek. Pengukuran dalam praktiknya lebih bersifat kuantitatif.

4.      Konsep test

Tes merupakan bagian tersempit dari penilaian. Menurut Djemari (2008:67) menyatakan bahwa tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan. Menurut Webster’s Collegiate, tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensia, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 1998: 29).
Dengan demikian, tes adalah sekumpulan butir yang merupakan sampel dari populasi butir mengukur perilaku tertentu baik berupa keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, bakat dan sebagainya dimana dalam penyelenggaraannya siswa didorong untuk memberikan penampilan maksimalnya.  Adapun bentuk tes yang digunakan dilembaga pendidikan dilihat dari sistem penskorannya dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:

a.       Tes objektif, bahwa siapa saja yang memeriksa lembaran jawaban tes akan menghasilkan skor yang sama. Skor tes ditentukan oleh jawaban yang diberikan oleh peserta tes.
b.      Tes subjektif, yaitu tes yang penskorannya dipengaruhi oleh pemberi skor. Jawaban yang sama akan memiliki nilai yang berbeda oleh pemberi skor yang berlainan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar